Jumat, 11 Februari 2011

PENGUKURAN KINERJA ANTRIAN

PENGUKURAN KINERJA ANTRIAN
Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5465131

A. Gambaran Umum SPBU 5465131
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5465131 berada setelah perempatan ITN, tepatnya di Jl. Bendungan Sutami Malang. Daerah ini sangat strategis karena terletak diantara 4 kampus, yaitu Institut Tekhnologi Nasional (ITN), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sejak dulu nama SPBU memang sudah sering disebut, dan kata SPBU ini adalah kependekan dari “Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum.”
Kata SPBU ini memang terasa jauh lebih melekat untuk pompa bensin milik PT Pertamina (Persero) dibandingkan dengan SPBU merek lain. Karena menurut sejarah, SPBU Pertamina memang sudah hadir sejak dulu di Indonesia. Kini jumlah SPBU Pertamina di seluruh Indonesia sudah mencapai 4,300 unit.
SPBU Pertamina merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT Pertamina (Persero) untuk masyarakat Indonesia secara luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar.
Pada umumnya SPBU Pertamina menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax, pertamax plus dan juga gas Elpiji. Namun tak itu saja, SPBU Pertamina kini juga menyediakan penjualan minyak pelumas asli keluaran Pertamina, antara lain merek Mesran Super, Mesran2T, Prima XP, Fastron, Enduro4T, Enduro Racing, Enduro Matic, Meditran SX, dan Rored MTF. Sudah tentu membeli pelumas produk Pertamina di SPBU Pertamina dijamin mendapat produk asli.
Sekarang ini, terasa bagi masyarakat Indonesia ketika melihat SPBU Pertamina sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu. Pertamina secara konsisten telah merombak dan merenovasi hampir seluruh bangunan dan juga peralatan SPBU dengan mesin-mesin pompa bensin yang baru. Ini adalah standard baru yang dikembangkan oleh Pertamina yang diikuti pula dengan standard pelayanan yang baru juga.
 Jaminan Kepuasan Pelanggan
Untuk menjaga kepuasan dan kenyamanan pelanggan, SPBU Pertamina terus berbenah dengan memberikan peni yang baru pun dibuka walaupun masih dibilang masih berdekatan antara satu SPBU dengan SPBU Pertamina yang lainnya. Tentu saja, kehadiran SPBU Pertamina yang baru memang masih sangat dibutuhkan untuk mengurangi antrian panjang pada satu titik SPBU, sehingga pelanggan tidak harus menunggu/mengantri.

 PASTI PAS!
Adalah SPBU yang telah mendapatkan Sertifikat PASTI PAS! dari auditor independen dengan jaminan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kelas dunia. Konsumen akan mendapatkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas yang nyaman. Anda bisa melihat beberapa logo PASTI PAS! yang terpampang jelas dibeberapa titik SPBU Pertamina.
Dibawah ini adalah keterangan SPBU Pertamina PASTI PAS! yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: Jaminan Kualitas Pelayanan, senyum salam sapa, dan mulai dari 0.
SPBU Pertamina PASTI PAS! adalah SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan pelayanan terbaik memenuhi standard kelas dunia. Konsumen dapat mengharapkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas nyaman.
Kualitas dan kuantitas BBM terjamin karena SPBU PASTI PAS! menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat juga menerapkan prosedur monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin ketepatan takaran, SPBU melakukan test ketepatan volume secara rutin dengan batas toleransi akurasi lebih ketat dari SPBU biasa. Dinas Metrologi akan melakukan kalibrasi ulang pompa yang telah melewati batas toleransi. Untuk menjamin kualitas BBM, SPBU melakukan pengujian kualitas 3 kali lebih banyak dari SPBU biasa, juga dengan batas toleransi lebih ketat.
Konsumen akan selalu disambut oleh senyum, salam, dan sapa operator. Untuk memastikan anda mendapatkan volume yang akurat operator akan menunjukkan pada anda mesin pompa menunjukkan angka nol sebelum mulai pengisian
Sejauh ini kondisi bangunan dan loket pelayanan /pos pengisian BBM kurang memadai, oleh sebab itu pemilik memutuskan untuk memperluas area SPBU. Saat ini masih dalam masa renovasi. Pos pengisian BBM yang disediakan pada saat observasi sebanyak 2 pos, yaitu untuk pos pengisian mobil dan motor, masing-masing pos tersedia 2 pompa pengisian dengan 2 petugas.

B. Batasan Objek dan waktu pelaksanaan Observasi
Dari gambaran umum diatas, tim surveyer merasa perlu untuk menganalisis kinerja antrian pada SPBU ini. Fasilitas yang kurang memadai dengan konsumen yang sangat banyak menyebabkan antrian yang cukup panjang dan kerap kali terjadi. Namun, tim kami memfokuskan analisis pada pos pengisian BBM khusus sepada motor.
Observasi ini dilaksanakan selama 1 jam pada malam hari, dengan pertimbangan antrian mencapai puncak, tepatnya pada tanggal 17 Desember 2009 pukul 19.47-20.47 WIB.

C. Data Hasil Observasi
Hasil yang diperoleh selama 1 jam pengamtan tim surveyer yaitu:
1) Banyaknya konsumen yang datang selama 1 Jam mencapai 422 Motor, tiap 5 menit bisa mencapai 36 motor (λ).
2) Petugas pelayanan sebanyak 2 orang dengan masing-masing petugas 1 pompa pengisian BBM (Jumlah jalur yang terbuka: M).
3) Kapasitas atau kemampuan pelayanan perpetugas selama 1 jam yaitu 450 motor (µ).
4) Jam kerja pelayanan yaitu 24 Jam.
D. Komponen Pengukuran Kinerja Antrian
Dalam menganalisis antrian akan diperoleh banyak ukuran kinerja sebuah sistem antrian, yaitu meliputi beberapa hal berikut:
1) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan/konsumen dalam antrian.
2) Panjang antrian rata-rata.
3) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan/konsumen dalam system (waktu tunggu ditambah waktu pelayanan).
4) Jumlah pelanggan rata-rata dalam system.
5) Probabilitas fasilitas pelayanan akan kosong.
6) Faktor Utilitasi system.
7) Probabilitas sejumlah pelanggan berada dala system.

E. Perhitungan dan Analisis Pengukuran Kinerja Antrian

Ws = Ls
Λ
= 1,352 / 422
= 0,0032 jam
= 0,192 menit
= 11,53 detik

Lq = Ls – λ
µ
=1,352 – 422 / 450
=1,352 – 0,938
= 0,414 motor

Wq = Ws – 1 – Lq
µ λ
= 0,0032 - 1/450 – 0.414/422
= 0,0032 – 0,0022 – 0,00098
= 0,00002 jam
= 0,0012 menit
= 0,072 detik



F. Kesimpulan
Dari data yang telah kita hitung pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5465131 yang berada setelah perempatan ITN, tepatnya di Jl. Bendungan Sutami Malang (kiri jalan dari Jalan Gajayana), kami dapat menyimpulkan bahwa:
a. Jumlah Pelanggan dalam Sistem Rata-Rata (Ls) = 1,352
Rata-rata motor yang ada dalam antrian 1,352 motor
b. Lama Waktu yang dibutuhkan untuk Menunggu (Ws) = 11,53
Artinya waktu yang dibutuhkan untuk menunggu adalah 11,53 detik per pelanggan.
c. Panjang Antrian rata-rata (Lq) = 0,414
Panjang antrian rata-rata yang terjadi selama masa pengamatan adalah 0,414 motor.
d. Waktu menunggu dalam antrian rata-rata adalah (Wq) = 0,072
Lamanya waktu menunggu dalam antrian adalah 0,072 detik

Kilas Balik Tragedi Trisakti

Judul : ANDROMEDA
(Repihan Kisah Di Balik Suksesi Kepemimpinan Nasional, Mei 1998)
Penulis : Nisa’ul Kamila Chisni
Penerbit : Garasi - Yogyakarta
Cetakan I : Juli - 2008
Tebal : 202 halaman
Peresensi : Fauziah*)

Buku yang menggambarkan suatu insiden nasional dengan dikemas dalam karya fiksi sangat jarang ditemukan. Apalagi yang berbau perpolitikan negara. Buku “Andromeda: repihan kisah di balik suksesi kepemimpinan nasional, mei 1998” adalah reinterpretasi dan analisis terhadap data-data yang kemudian diramu menjadi sebuah novel. Karya Nisa’ul Kamila Chisni ini merupakan cerita hasil imajinasi tentang tragedi memilukan Mei 1998 yang telah menumbalkan banyak korban dan menjadi tonggak bagi reformasi di Indonesia.
Pada masa Orde Baru yang represif dan tidak demokratis ini banyak terjadi demonstrasi baik yang dipelopori dari mahasiswa maupun rakyat sipil. Demonstrasi ini demi menggulingkan rezim orde baru yang acap kali mengintimidasi dan menindas siapaun yang menghalangi keterwujudan absolusitas kekuasaan sang pemimpin. Tak terhitung berapa banyak aktivis yang tiba-tiba menghilang. Penculikan para penghambat kekuasaan rezim orde baru kerap terjadi. Mulut-mulut kritis di bungkam, tulisan-tulisan cerdas dihanguskan, orang-orang berhati nurani disingkirkan, sejarah pun diputar balikkan demi kekuasaan mutlak seumur hidup.
Dalam novel ini banyak dihadirkan nama tokoh baru yang murni rekaan sang penulis. Andromeda Fadilla, tokoh utama dalam novel ini merupaka salah satu incaran pelaku penculikan. Pengurus senat mahasiswa UI ini adalah orator ulung di setiap demonstrasi. Kekritisan dan kelantangannya menyuarakan amanat hati nurani rakyat menempatkannya sebagai salah satu dari “orang-orang berbahaya” bagi pihak-pihak yang berseberangan dengan gerakan mahasiswa. Meda (nama kecil Andromeda Fadilla) adalah sosok mahasiswi berjilbab yang memegang teguh agamanya.
Zou adalah sahabat dekat meda yang juga mahasiswi fakultas hukum. Meskipun mereka berada di universitas yang berbeda namun ikatan persahabatan terjalin erat. Zou adalah warga negara keturunan (chiness) yang merupakan kaum minoritas. Dia dan orang-orang bermata sipitlainya tidak hanya mendapat perlakuan diskriminatif dari pemerintah, tetapi juga mendapat stigma negatif dari mayoritas masyarakat.
Di era orde baru kaum chiness memang mendapatkan perlakuan diskrimanatif. Mereka diberi tanda khusus pada KTP, dipersulit mengurus paspor, SIM dan lainnya. Mereka juga tidak diperbolehkan memasuki arena politik dan didiskriminasi dalam hal militer dan pegawai negeri sipil. Bahkan perayaan Hari raya mereka pun dilarang.
Kisah ini bermula dari mimpi buruk meda yang menghantuinya disetiap malam pra aksi yanng akan dilakukan oleh mahsiswa trisakti, yang salah satu asternya adalah zou, sahabat karib meda. Meda yakin mimpi ini merupakan firasat buruk. Meda sangat menghawatirkan zou. Akhirnya meda memilih mendampingi zou dalam aksi yang dipelopori oleh mahasiswa trisakti tagal 12 mei 1998 itu.
Dalam aksi tersebut benar-benar terjadi chaos berskala nasional. Mahasiswa di hadapkan dengan beberapa aparat dan juga militer. Di pertengahan aksi terjadi sebuah kerusuhan. Barisan demonstran terpecah menjadi dua bagian dan tengahnya terisi pasukan berseragam loreng dengan berkendara motor. Tiap motor di tunggangi oleh dua tentara, satu menyetir dan lainnya dalam posisi berdiri memegang senjata bak di medan perang. Di sore yang berhujan ini suasana menjadi panas. Terdengar tembakan-tembakan yang diarahkan pada mahasiswa. Aparat kepolisian mengamuk, mereka juga mengejar mahasiswa dengan senapan teracung.
Mahasiswa berlari ke tempat yang aman. Beberapa mahasiswa yang tak sempat lari menjadi korban amukan polisi. Mereka ditendang berkali-kali dengan sepatu laras polisi, kepala merka dipukul dengan popor, sedangkan mahasiswa berteriak minta ampun dan menahan sakit. kepala salah satu orator dalam aksi itu ditentdang-tendanng di tanah.
Zou dan meda terus berlari mencari tempat yang aman. Namun sebagai aster, zou ingin menyelamatkan dan mengondisikan mereka, meda tetap menghalanginya dengan alasan yang cukup kuat. “kembalilah kau ke depan agar kawan-kawan mahasiswa kehilangan satu lagi aktivis terbaiknya sementara reformasi belum menuai hasil” kata meda di dalam novel ini. Akhirnya zou menuruti keinginan meda untuk kembali kekampus.
Pelemparan gas air mata terjadi di hampir setiap sisi jalan. Sedangkan dari arah grogol fly over aparat menyentakkan peluru secara membabi buta. Suara tembakan terus membayang-bayangi suara hujan. beberapa onggok tubuh mahasiswa tergeletak diantara telah berdarah-darah. Meda juga ikut tertambak.
Saat rombonngan mahasiswa mulai mencapai pintu gerbang kampus, sekelompok pasukan bermotor dengan memakai perlengkapan rompi bertuliskan URC mengejar mereka hingga ke gerbang. Sebagian dari pasukan bermotor naik ke grogol fly over, merka menembaki mahasiswa bahkan saat mahasiswa telah berlindung di salah satu gedung di kampus mereka para sniper itu masih mengarahkan tembakannya. Sedang para aparat yang berada di depan pintu gerbang kampus menyerbu dan membuat farmasi siap tembak dua baris dan kembali menembak ke arah mahasiswa.
Petang itu kampus trisakti berubah wujud bak rumah sakit. empat mahasiswa trisakti gugur di medan aksi, dan puluhan mahasiswa terluka, salah satu dari puluhan itu adalah meda.
Meda yakin, dalam inseden ini ada aktor intelektual yang memanfaatkan demo Trisakti dengan menciptakan aksi yang memprofokasi kerusahan berskala internasional ini. Bisa jadi ada permainan para jenderal di tubuh ABRI atau para elit politik yang menginginkan tampuk kekuasaan.
Pada hari berikutnya terjadi kerusuhan besar-besaran di jakarta di hampir semua titik penumpukan massa. Kerusuhan itu di picu dari kemarahan terhadap aparat atas insiden trisakti. Pembakaran ban, lempar batu dan botol, pengrusakan pagar dan segala rambu lalu limtas terjadi dimana-mana. Kerugian material dalam Kerusuhan 13-14 mei mencapai triliunan rupiah.kerugian lainnya adalah kehilangan pekerjaan, kerugian jiwa akibat terpanggang hidup-hidup saat kerusuhan. Beberapa orang diculik, ratusan orang meninggal dan terluka, pelecehan seksual terhadap WNI keturunan pun meraja lela. Jakarta lumpuh, jakarta membara, jakarta menjadi kota yang haus akan darah dan air mata.
Melalui novel ini pembaca bisa membuat spekulasi dengan rangsangan-rangsangan cerita yang ada sehingga pembaca dapat menyimpulkan siapa sebenarnya dalang kerusuhan tragedi trisakti tersebut.
Dari novel keduanya ini penulis berharap akan ada rekonsiliasi Nasional. Novel ini juga dimaksudkan untuk menggugah hati setiap orang agar meneruskan perjuangan para pahlawan reformasi dan merealisasikan amanah reformasi dengan penuh kearifan. Novel terbitan Garasi ini di proyeksikan sebagai peringatan 10 tahun Reformasi dan 100 tahun kebangkitan Nasional Republik Indonesia. Akhirnya, saya ucapkan “selamat membaca!!!!”.