PENGUKURAN KINERJA ANTRIAN
Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5465131
Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5465131
A. Gambaran Umum SPBU 5465131
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5465131 berada setelah perempatan ITN, tepatnya di Jl. Bendungan Sutami Malang. Daerah ini sangat strategis karena terletak diantara 4 kampus, yaitu Institut Tekhnologi Nasional (ITN), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sejak dulu nama SPBU memang sudah sering disebut, dan kata SPBU ini adalah kependekan dari “Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum.”
Kata SPBU ini memang terasa jauh lebih melekat untuk pompa bensin milik PT Pertamina (Persero) dibandingkan dengan SPBU merek lain. Karena menurut sejarah, SPBU Pertamina memang sudah hadir sejak dulu di Indonesia. Kini jumlah SPBU Pertamina di seluruh Indonesia sudah mencapai 4,300 unit.
SPBU Pertamina merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT Pertamina (Persero) untuk masyarakat Indonesia secara luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar.
Pada umumnya SPBU Pertamina menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax, pertamax plus dan juga gas Elpiji. Namun tak itu saja, SPBU Pertamina kini juga menyediakan penjualan minyak pelumas asli keluaran Pertamina, antara lain merek Mesran Super, Mesran2T, Prima XP, Fastron, Enduro4T, Enduro Racing, Enduro Matic, Meditran SX, dan Rored MTF. Sudah tentu membeli pelumas produk Pertamina di SPBU Pertamina dijamin mendapat produk asli.
Sekarang ini, terasa bagi masyarakat Indonesia ketika melihat SPBU Pertamina sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu. Pertamina secara konsisten telah merombak dan merenovasi hampir seluruh bangunan dan juga peralatan SPBU dengan mesin-mesin pompa bensin yang baru. Ini adalah standard baru yang dikembangkan oleh Pertamina yang diikuti pula dengan standard pelayanan yang baru juga.
Jaminan Kepuasan Pelanggan
Untuk menjaga kepuasan dan kenyamanan pelanggan, SPBU Pertamina terus berbenah dengan memberikan peni yang baru pun dibuka walaupun masih dibilang masih berdekatan antara satu SPBU dengan SPBU Pertamina yang lainnya. Tentu saja, kehadiran SPBU Pertamina yang baru memang masih sangat dibutuhkan untuk mengurangi antrian panjang pada satu titik SPBU, sehingga pelanggan tidak harus menunggu/mengantri.
PASTI PAS!
Adalah SPBU yang telah mendapatkan Sertifikat PASTI PAS! dari auditor independen dengan jaminan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kelas dunia. Konsumen akan mendapatkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas yang nyaman. Anda bisa melihat beberapa logo PASTI PAS! yang terpampang jelas dibeberapa titik SPBU Pertamina.
Dibawah ini adalah keterangan SPBU Pertamina PASTI PAS! yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: Jaminan Kualitas Pelayanan, senyum salam sapa, dan mulai dari 0.
SPBU Pertamina PASTI PAS! adalah SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan pelayanan terbaik memenuhi standard kelas dunia. Konsumen dapat mengharapkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas nyaman.
Kualitas dan kuantitas BBM terjamin karena SPBU PASTI PAS! menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat juga menerapkan prosedur monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin ketepatan takaran, SPBU melakukan test ketepatan volume secara rutin dengan batas toleransi akurasi lebih ketat dari SPBU biasa. Dinas Metrologi akan melakukan kalibrasi ulang pompa yang telah melewati batas toleransi. Untuk menjamin kualitas BBM, SPBU melakukan pengujian kualitas 3 kali lebih banyak dari SPBU biasa, juga dengan batas toleransi lebih ketat.
Konsumen akan selalu disambut oleh senyum, salam, dan sapa operator. Untuk memastikan anda mendapatkan volume yang akurat operator akan menunjukkan pada anda mesin pompa menunjukkan angka nol sebelum mulai pengisian
Sejauh ini kondisi bangunan dan loket pelayanan /pos pengisian BBM kurang memadai, oleh sebab itu pemilik memutuskan untuk memperluas area SPBU. Saat ini masih dalam masa renovasi. Pos pengisian BBM yang disediakan pada saat observasi sebanyak 2 pos, yaitu untuk pos pengisian mobil dan motor, masing-masing pos tersedia 2 pompa pengisian dengan 2 petugas.
B. Batasan Objek dan waktu pelaksanaan Observasi
Dari gambaran umum diatas, tim surveyer merasa perlu untuk menganalisis kinerja antrian pada SPBU ini. Fasilitas yang kurang memadai dengan konsumen yang sangat banyak menyebabkan antrian yang cukup panjang dan kerap kali terjadi. Namun, tim kami memfokuskan analisis pada pos pengisian BBM khusus sepada motor.
Observasi ini dilaksanakan selama 1 jam pada malam hari, dengan pertimbangan antrian mencapai puncak, tepatnya pada tanggal 17 Desember 2009 pukul 19.47-20.47 WIB.
C. Data Hasil Observasi
Hasil yang diperoleh selama 1 jam pengamtan tim surveyer yaitu:
1) Banyaknya konsumen yang datang selama 1 Jam mencapai 422 Motor, tiap 5 menit bisa mencapai 36 motor (λ).
2) Petugas pelayanan sebanyak 2 orang dengan masing-masing petugas 1 pompa pengisian BBM (Jumlah jalur yang terbuka: M).
3) Kapasitas atau kemampuan pelayanan perpetugas selama 1 jam yaitu 450 motor (µ).
4) Jam kerja pelayanan yaitu 24 Jam.
D. Komponen Pengukuran Kinerja Antrian
Dalam menganalisis antrian akan diperoleh banyak ukuran kinerja sebuah sistem antrian, yaitu meliputi beberapa hal berikut:
1) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan/konsumen dalam antrian.
2) Panjang antrian rata-rata.
3) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan/konsumen dalam system (waktu tunggu ditambah waktu pelayanan).
4) Jumlah pelanggan rata-rata dalam system.
5) Probabilitas fasilitas pelayanan akan kosong.
6) Faktor Utilitasi system.
7) Probabilitas sejumlah pelanggan berada dala system.
E. Perhitungan dan Analisis Pengukuran Kinerja Antrian
Ws = Ls
Λ
= 1,352 / 422
= 0,0032 jam
= 0,192 menit
= 11,53 detik
Lq = Ls – λ
µ
=1,352 – 422 / 450
=1,352 – 0,938
= 0,414 motor
Wq = Ws – 1 – Lq
µ λ
= 0,0032 - 1/450 – 0.414/422
= 0,0032 – 0,0022 – 0,00098
= 0,00002 jam
= 0,0012 menit
= 0,072 detik
F. Kesimpulan
Dari data yang telah kita hitung pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5465131 yang berada setelah perempatan ITN, tepatnya di Jl. Bendungan Sutami Malang (kiri jalan dari Jalan Gajayana), kami dapat menyimpulkan bahwa:
a. Jumlah Pelanggan dalam Sistem Rata-Rata (Ls) = 1,352
Rata-rata motor yang ada dalam antrian 1,352 motor
b. Lama Waktu yang dibutuhkan untuk Menunggu (Ws) = 11,53
Artinya waktu yang dibutuhkan untuk menunggu adalah 11,53 detik per pelanggan.
c. Panjang Antrian rata-rata (Lq) = 0,414
Panjang antrian rata-rata yang terjadi selama masa pengamatan adalah 0,414 motor.
d. Waktu menunggu dalam antrian rata-rata adalah (Wq) = 0,072
Lamanya waktu menunggu dalam antrian adalah 0,072 detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar